Wawancara :"Selamat siang Pak Pendeta, Maaf jika saya mengganggu, bisakah saya
minta waktunya sebentar ada hal yang ingin saya tanyakan terkait
hal-hal yang belum saya pahami di Agama kita".
Narasumber :"Tidak apa-apa Nak. silakan tanya apa yang masih belum
kamu pahami, Bapak akan jawab sebisa mungkin".
Wawancara :Terimakasih Pak. Ini sebenarnya tugas kami di Kuliah.
Narasumber :Oh, silakan Nak.
Wawancara :"Langsung saja Pak, Siapa itu Kristen?"
Narasumber :"orang yang mengaku percaya kepada Yesus sebagai Kristus,
atau percaya kepada agama yang berdasarkan pengajaran Yesus.Sayangnya, seiring berjalannya waktu, istilah Kristen telah kehilangan sebagian besar maknanya dan sering dipergunakan hanya untuk merujuk pada seseorang yang beragama atau yang memiliki nilai-nilai moral tertentu, bukannya dipakai merujuk pada pengikut Yesus Kristus yang sudah betul-betul terlahir kembali. Kebanyakan orang yang tidak-percaya-Yesus-Kristus menganggap bahwa orang Kristen itu adalah mereka yang pergi ke gereja atau yang tinggal di negara Kristen. Pergi ke gereja, membantu orang-orang yang kurang beruntung, menjadi orang baik; semua itu tidak menjadikan seseorang layak disebut orang Kristen. Seperti dikatakan oleh seorang penginjil, Pergi ke gereja tidak membuat orang jadi kristen, sama seperti masuk ke garasi tidak membuat orang jadi mobil. Jadi, orang Kristen adalah seorang yang sudah dilahirkan kembali oleh Allah (Yohanes 3:3,7; ), (Petrus 1:23), dan yang telah memegang iman dan percayanya kepada Yesus Kristus. Dalam Efesus 2:8, Paulus dengan tegas menyatakan : Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah. Seorang Kristen sejati adalah seseorang yang telah meninggalkan dosa-dosanya dan menempatkan iman dan percayanya hanya kepada Yesus Kristus. Imannya bukanlah kepada agama atau ajaran moral tertentu, atau mengenai apa yang boleh dan tidak boleh. Seorang Kristen sejati adalah seorang yang telah menempatkan iman dan percayanya kepada Yesus Kristus; bahwa Dia telah mati di salib sebagai pembayaran dosa, bangkit kembali pada hari ketiga untuk mendapatkan kemenangan atas kematian, dan memberi hidup kekal kepada setiap orang yang percaya kepadaNya. Tanda dari orang Kristen sejati adalah kasihnya kepada sesamanya dan ketaatannya kepada Firman Tuhan (1 Yohanes 2:4,10)".
Wawancara :"Apakah perlu untuk bergabung dengan suatu agama yang
terorganisasi?"
Narasumber :"umat Israel dimana ia menjalankan misi dan tugas keagamaannya?"
Tuhan Yesus datang ke dunia untuk menyelamatkan umat manusia,
namun keselamatan yang ditawarkan Yesus ini memerlukan juga
tanggapan dari pihak manusia. Tuhan menghormati kehendak
bebas manusia untuk menerima ataupun menolak tawaran tersebut.
Fakta bahwa banyak orang (termasuk umat Israel) yang
menolak untuk percaya kepada Kristus, tidak membuktikan bahwa
Yesus bukan Tuhan; sebab kenyataan tersebut hanya membuktikan
kekerasan hatimanusia yang tidak mau menerima Dia. Hal kekerasan
hati umat Israel ini sudah dinubuatkan dalam kitab nabi
Yesaya, Lembu mengenal pemiliknya, tetapi Israel tidak; keledai
mengenal palunganyang disediakan tuannya, tetapi umat-Ku tidak
memahaminya
(Yes 1:4)".
Wawancara :"Jika Yesus adalah Tuhan, mengapa ia tidak mampu
mengkristenkan umat Israel dimana ia menjalankan misi dan tugas
keagamaannya?
Narasumber :"Tuhan Yesus datang ke dunia untuk menyelamatkan umat manusia,
namun keselamatan yang ditawarkan Yesus ini memerlukan juga
tanggapan dari pihak manusia. Tuhan menghormati kehendak bebas
manusia untuk menerima ataupun menolak tawaran tersebut. Fakta
bahwa banyak orang (termasuk umat Israel) yang menolak untuk
percaya kepada Kristus, tidak membuktikan bahwa Yesus bukan
Tuhan; sebab kenyataan tersebut hanya membuktikan kekerasan
hati manusia yang tidak mau menerima Dia. Hal kekerasan hati umat
Israel ini sudah dinubuatkan dalam kitab nabi Yesaya, Lembu
mengenal pemiliknya, tetapi Israel tidak; keledai mengenal palungan
yang disediakan tuannya, tetapi umat-Ku tidak
memahaminya (Yes 1:4)"
Wawancara :"Saya menyadari pentingnya informasi dari para ahli,
tetapi saya kurang mengerti mengapa kita harus tergantung pada tafsir
manusiawi dalam kaitannya dengan sabda Tuhan?"
Narasumber :"Setiap perkataan dalam Kitab Suci ditulis oleh manusia, maka usaha-usaha manusia untuk memahami Alkitab sungguh merupakan bantuan yang tepat. Bahwa bantuan manusia perlu untuk memahami Kitab Suci, menurut hemat saya, adalah sesuai dengan paham Yahudi-Kristen mengenai tindakan ilahi. Mungkin sebagian persoalan di balik pertanyaan-pertanyaan seperti ini timbul karena perubahan-perubahan pikiran para ahli. Akibat perubahan-perubahan itu, kalau orang membaca Catatan kaki atau Tafsir tidak pernah menemukan pendapat yang pasti dan jelas. Itu memang sesuai dengan keadaan manusia, selalu berubah. Hal yang perlu dihindari ialah pendapat, bahwa pandangan-pandangan yang lebih tua senantiasa lebih aman, dan pandangan-pandangan modern selalu berubah-ubah. Tafsir Kitab suci yang lebih tua adalah pendapat ilmiah dari abad lalu, Pandangan-pandangan modern merupakan pendapat-pendapat ilmiah abad ini, pendapat yang tidak selalu lebih unggul dan tidak boleh berubah. Para pembaca hanya perlu bertanggungjawab dalam mencari pengetahuan terbaik yang tersedia. Seandainya ada gagasan-gagasan yang lebih baik pada abad ke duapuluh satu atau duapuluh dua, silahkan para pembaca masa itu memikirkannya. Anda tidak perlu kuatir bahwa nenek moyang anda mendapat informasi salah mengenai Kitab Suci. Mereka pasti telah mendapat yang terbaik sesuai dengan keadaan mereka. Bila kita bersikap serupa terhadap informasi yang tersedia bagi kita, niscaya kita boleh berdiri di hadapan singgasana ilahi tanpa dibebani perasaan salah".
Wawancara :"Apa itu roh Kudus?".
Narasumber :"Ada banyak pengertian yang salah mengenai identitas Roh Kudus. Sebagian orang menganggap Roh Kudus sebagai suatu kuasa mistik. Yang lainnya berpendapat Roh Kudus sebagai kuasa yang Allah berikan kepada para pengikut Kristus. Apa yang Alkitab katakan mengenai identitas Roh Kudus? Secara sederhana – Alkitab mengatakan bahwa Roh Kudus adalah Allah. Alkitab juga mengatakan bahwa Roh Kudus adalah sebuah Pribadi yang memiliki akal budi, perasaan dan kehendak. Fakta bahwa Roh Kudus adalah Allah, dapat dilihat dengan jelas dalam rujukan ayat-ayat di Alkitab, termasuk Kisah Para Rasul 5:3-4. Dalam ayat ini, Petrus menegur Ananias yang berbohong kepada Roh Kudus dan memberitahu dia bahwa Ananias bukan mendustai manusia tetapi mendustai Allah. Ini merupakan pernyataan yang jelas bahwa ketika seseorang berbohong kepada Roh Kudus, sama juga berbohong kepada Allah. Kita juga mengetahui bahwa Roh Kudus adalah Allah karena Dia memiliki atribut-atribut atau karakteristik-karakteristik Allah. Contoh bahwa Roh Kudus itu Mahahadir dapat dilihat dalam Mazmur 139:7-8: Ke mana aku dapat pergi menjauhi roh-Mu, ke mana aku dapat lari dari hadapan-Mu? Jika aku mendaki ke langit, Engkau di sana; jika aku menaruh tempat tidurku di dunia orang mati, di situpun Engkau. Kemudian di dalam 1 Korintus 2:10, kita menemukan kemahatahuan dari Roh Kudus. “Karena kepada kita Allah telah menyatakannya oleh Roh, sebab Roh menyelidiki segala sesuatu, bahkan hal-hal yang tersembunyi dalam diri Allah. Siapa gerangan di antara manusia yang tahu, apa yang terdapat di dalam diri manusia selain roh manusia sendiri yang ada di dalam dia? Demikian pulalah tidak ada orang yang tahu, apa yang terdapat di dalam diri Allah selain Roh Allah. Kita mengetahui bahwa Roh Kudus adalah sebuah Pribadi karena Dia memiliki akal budi, perasaan dan kehendak. Roh Kudus berpikir dan mengetahui (1 Korintus 2:10). Roh Kudus dapat berduka (Efesus 4:30). Roh Kudus berdoa syafaat bagi kita (Roma 8:26-27). Roh Kudus membuat keputusan sesuai dengan kehendakNya (1 Korintus 12:7-11). Roh Kudus adalah Allah, “Pribadi” ketiga dari Allah Tritunggal. Sebagai Allah, Roh Kudus dapat betul-betul berfungsi sebagai Penghibur dan Penasehat yang Yesus janjikan (Yohanes 14:16, 26; 15:26)"
Wawancara :"Terus, Apa itu baptisan Roh?".
Narasumber :"Baptisan Roh Kudus dapat didefinisikan sebagai karya Roh Allah yang mempersatukan orang percaya dengan Kristus; bersama dengan orang-orang percaya lainnya dalam Tubuh Kristus, ketika orang itu diselamatkan. 1 Korintus 12:12-13 dan Roma 6:1-4 adalah ayat-ayat utama dalam Alkitab yang mengajarkan doktrin ini. 1 Korintus 12:13 menyatakan :Sebab dalam satu Roh kita semua, baik orang Yahudi, maupun orang Yunani, baik budak, maupun orang merdeka, telah dibaptis menjadi satu tubuh dan kita semua diberi minum dari satu Roh. Roma 6:1-4 menyatakan : Jika demikian, apakah yang hendak kita katakan? Bolehkah kita bertekun dalam dosa, supaya semakin bertambah kasih karunia itu? Sekali-kali tidak! Bukankah kita telah mati bagi dosa, bagaimanakah kita masih dapat hidup di dalamnya? Atau tidak tahukah kamu, bahwa kita semua yang telah dibaptis dalam Kristus, telah dibaptis dalam kematian-Nya? Dengan demikian kita telah dikuburkan bersama-sama dengan Dia oleh baptisan dalam kematian, supaya, sama seperti Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati oleh kemuliaan Bapa, demikian juga kita akan hidup dalam hidup yang baru. Meskipun Roma 6 tidak secara khusus menyebut Roh Allah, bagian Alkitab ini menggambarkan kedudukan orang percaya di hadapan Allah. Ditambah di 1Korintus 12 yang memberitahu kita bagaimana hal itu terjadi. Tiga fakta perlu diperhatikan untuk menguatkan pemahaman kita akan baptisan Roh. Pertama-tama, melalui 1 Korintus 12:13, dengan jelas telah dinyatakan bahwa semua yang telah dibaptis sama seperti semua telah diberi minum (berdiamnya Roh Kudus). Kedua, Alkitab tidak pernah menasehati orang-orang percaya untuk dibaptis dengan/dalam/oleh Roh. Ini menunjukkan bahwa semua orang percaya telah mengalami pelayanan ini. Terakhir, Efesus 4:5 nampaknya merujuk pada baptisan Roh. Jika ini memang demikian, baptisan Roh adalah kenyataan hidup dari setiap orang percaya, sama seperti, satu iman dan ”satu Bapa. Sebagai kesimpulan, baptisan Roh Kudus menggenapi dua hal, (1) menyatukan kita dengan Tubuh Kristus, dan (2) mengaktualisasikan penyaliban kita bersama dengan Kristus. Berada dalam tubuh Kristus berarti kita bangkit bersama dengan Dia dalam hidup yang baru (Roma 6:4). Kita perlu menggunakan karunia rohani kita untuk memastikan bahwa tubuh itu berfungsi sebagaimana mestinya, seperti yang dijelaskan dalam 1 Korintus 12:13. Mengalami baptisan dari Roh yang sama menjadi dasar untuk memelihara kesatuan gereja, seperti yang dikatakan Paulus di Efesus 4:5. Menjadi sama dengan Kristus dalam kematian, penguburan dan kebangkitanNya melalui baptisan Roh menjadi dasar mewujudkan pemisahan kita dari kuasa dosa. Juga, supaya kita berjalan dalam hidup yang baru (Roma 6:1-10; Kolose 2:12)".
Wawancara :"Mengapa gereja mengutus misionaris dan apa tujuan mereka ya Pak?"
Narasumber :"Upaya misionaris Gereja Yesus Kristus dari Orang-Orang Suci Zaman
Akhir berdasarkan pola Perjanjian Baru dari misionaris yang melayani
berpasangan, mengajarkan Injil dan membaptis orang-orang yang
percaya dalam nama Yesus Kristus (lihat, misalnya, pekerjaan
Petrus dan Yohanes dalam kitab Kisah Para Rasul).
Lebih dari 52.000 misionaris di bawah usia 25 sedang melayani misi
pada satu waktu di hampir 350 misi di seluruh dunia.
Pekerjaan misionaris adalah sukarela dengan misionaris mendanai
misi mereka sendiri. Mereka menerima penugasan mereka dari kantor
pusat Gereja dan dikirim hanya ke negara-negara di mana pemerintah
memperkenankan Gereja untuk beroperasi. Di beberapa bagian dunia,
misionaris diutus hanya untuk melayani misi kemanusiaan atau misi
khusus lainnya.
Wawancara :"Pak, apa arti Baptis air atau selam itu?
Narasumber :"Baptisan dikenal sebagai sakramen inisiasi Kristen yang
melambangkan pembersihan dosa. Baptisan juga melambangkan
kematian bersama Yesus dengan masuk ke dalam air, orang yang
dibaptiskan itu dilambangkan telah mati. Ketika ia keluar lagi
dari air, hal itu digambarkan sebagai kebangkitannya kembali"
Wawancara :"Terus, apa makna baptisan itu?"
Narasumber :"Baptisan itu adalah pekerjaan yang kudus, sebab Tuhan Yesus
sendirilah yang memerintahkannya serta di dalamnya terkandung
janji Allah yaitu kasihNya (Mat.28:19; Mrk. 16:16; Kis.
Baptisan menandai dan memateraikan bahwa orang yang
sudah dibaptis telah mati dalam dosa bersama dengan kematian Kristus".
Wawancara :"Apakah baptisan itu menyelamatkan?"
Narasumber :"mungkin pertanyaannya adalah apakah setelah seseorang
dibaptis maka secara otomatis ia diselamatkan?
Jawabannya belum tentu, tergantung orang tersebut saat dibabtis
menerima Kristus dengan sungguh-sungguh atau tidak".
Wawancara : oh berarti tidak menjamin ya Pak?
Narasumber : Iya Nak.
Wawancara :"selanjutnya Pak tentang masalah, gimana cara bersikap
Sebagai umat Kristen dalam menghadapi masalah hidup?"
Narasumber :"Setiap manusia memiliki kisah hidup yang berbeda-beda
dan hal itu tidak mudah untuk dijalani, sehingga dapat menggoyahkan
iman mereka. Namun Tuhan sungguh baik, Ia selalu memberikan
kita kekutan dan penghiburan melalui FirmanNya seperti yang tertulis
pada 2 Tawarikh 15:7 : Tetapi kamu ini, kuatkanlah hatimu,
jangan lemah semangatmu, karena ada upah bagi usahamu.
Meskipun kita sudah mengetahui bahwa Tuhan senantiasa
mendampingi kita dikala suka dan duka, tetap saja kita sebagai
manusia sering kali melupakannya dan tidak peka terhadap suaranya,
maka dari itu kita perlu memiliki sikap yang benar sebagai umat Kristen
untuk menghadapi masalah yang ada antara lain seperti Jangan putus asa,
semakin mendekatkan diri kepada Tuhan, menguatkan iman, tetap
bersyukur kepada Tuhan, selalu berdoa setiap dan masih banyak lagi".
Wawancara :"Oh iya Pak. Apa saja cara hidup yang berkenan dihadapan Tuhan?".
Narasumber :"Mengikuti perintah Tuhan, berlaku adil, bertobat,
tidak hidup menurut kedagingan,mempersembahkan tubuhmu
sebagai persembahan yang hidup dan kudus, jangan menjadi serupa
dengan dunia ini,memberikan korban persembahan dengan tulus
dan yang tidak bercacat, berdoa syafaat untuk semua orang
dan mengucap syukur, dan sebagainya".
Wawancara :"Jadi, apa yang kita dapat jika hidup kita berkenan dihadapan Tuhan?"
Narasumber :"Masuk dalam tanah Perjanjian (berkat berlimpah), diberi kedudukan
yang tinggi (kehormatan), keamanan, didamaikan dengan musuh,
diselamatkan, langkah kita ditetapkan Tuhan, kemenangan,diberikan
hikmat,ada pemulihan, ada Roh Tuhan (ada kuasa), dikasihani Tuhan,
aib atau dosa dihapuskan, memperoleh apa yang kita minta didalam
Tuhan, itu saja".
Wawancara :"Baik Pak, Terimakasih. Cukup sampai disini saja yang ingin saya
tanyakan sama Bapak untuk hal-hal terkait Agama kita, ada kurang
lebihnya atau pertanyaan yang kurang berkenan di hati Bapak,
saya mohon maaf"🙏
Narasumber :"Sama-sama, Tuhan Yesus Memberkati
Tidak ada komentar:
Posting Komentar